
Prosesi Pemakaman dan Sesudah Pemakaman
Pada hari pemakaman, ketika jenazah akan di masukkan kedalam mobil, para anggota keluarga di wajibkan untuk menunduk atau bersujud sampai menyentuh lantai dan tidak melihat proses pemasukan jenazah kedalam mobil. Ada kepercayaan bahwa jika dengan tidak melihat maka kita merelakan kepergiannya dengan suka. Perjalanan menuju pemakaman di iringi dengan anggota keluarga yang berjalan kaki mengiringi mobil jenazah. Di depan mobil berjalan 2 orang penabur bunga dan 1 orang yang mengalungkan abu dupa selama persemayaman di rumah duka. Yang mengalungkan harus cucu laki-laki pertama. Karena cucu laki-laki pertama di anggap anak paling kecil atau terakhir di keluarga tersebut.
Proses penurunan peti jenazah kedalam kubur di lakukan dengan kita sebagai keluarga membelakangi prosesi penurunan. Hal ini di lakukan untuk menghindari hal-hal buruk yang terjadi seperti kita akan ikut di panggil meninggalkan dunia.
Setelah pemakaman, anggota keluarga menjalani masa berkabung (memakai pakaian putih) TuaHa atau TuaPeq. Masa berkabung ini berbeda-beda sesuai dengan hubungan dengan almarhum. Untuk anak biasanya diambil 1 atau 3 tahun.
Khonghucu mengatakan seorang anak bergantung kepada orang tuanya, setidaknya sampai berusia 3 tahun, maka ketika orang tuanya meninggal, ia harus melakukan masa perkabungan selama 3 tahun (3 X 10 bulan) . Untuk cucu dan buyut, masa berkabungnya bisa diambil waktu yang lebih pendek, misalnya 1 tahun atau 100 atau 49 atau 7 hari. tetapi untuk keluarga inti dalam, jika tidak ingin terus terbelenggu dengan pakaian putih selama 3 tahun, mereka di wajibkan membawa kain merah dari pemakaman hingga tiba di rumah (hal ini hanya untuk menagkal hal-hal buruk).
Pada masa berkabung, keluarga inti dalam di wajibkan untuk tidak bertamu kurang lebih selama 40 hari setelah pemakaman berlangsung. Hal ini di lakukan untuk menghindari hal-hal buruk. Biasanya, bagi mereka jika kita baru saja di tinggalkan orang yang kita kasihi dan kita bertamu maka tuan rumah akan mendapatkan petaka karena kita di anggap baru saja terkena petaka.
7 hari, 40 hari dan 100 hari setelah pemakaman, kita di haruskan untuk menyekar dan memberikan ucapan doa di kuburan, karena dalam kurun waktu selama 100 hari, orang-orang Tionghua percaya bahwa arwah atau Roh-nya masih mencari jalan dan berjalan untuk mencapai Nirwana (surga pada tingkat paling atas)